Awas Keliru, Begini 10 Urutan Berkas Lamaran Kerja via Email yang Benar!
Di antara sekian banyak pelamar, hanya ada sebagian pelamar yang tahu urutan berkas lamaran kerja via email yang benar. Padahal mengetahui urutan berkas lamaran kerja yang benar sangat penting untuk diketahui oleh para pelamar sebelum mengirimkan berkas lamaran kerja.
Kalau berkas lamaran kerja kamu urutkan secara asal-asalan, bisa-bisa HRD tidak tertarik melihat dokumen lamaran kerja yang kamu kirimkan. Sayang sekali, bukan? Itulah mengapa kamu harus mengetahui urutan dokumen lamaran kerja yang benar.
Daripada penasaran bagaimana urutan berkas lamaran kerja yang benar, simak penjelasan di bawah ini saja. Pasalnya, kami akan menjabarkan urutan berkas lamaran kerja yang benar untuk kamu secara cuma-cuma alias gratis. Tanpa buang-buang waktu, baca sekarang juga!
Daftar Isi
Surat Lamaran Kerja
Buat yang sering bingung CV dulu atau surat lamaran dulu, kali ini, kamu gak bakal penasaran lagi. Pasalnya, dokumen lamaran kerja yang harus kamu sertakan pertama ialah surat lamaran kerja. Ternyata, ada penjelasan di baliknya, lho.
Faktanya, surat lamaran kerja merupakan salah satu berkas wajib ketika melamar pekerjaan di perusahaan tertentu. Pasalnya, surat lamaran kerja bertujuan untuk mempermudah recruiter dalam membaca rangkuman singkat tentang posisi yang dilamar serta identitas diri pelamar.
Alangkah baiknya surat lamaran kerja menggunakan kata dan susunan kalimat yang sopan dan tidak terbelit-belit. Pasalnya, pemakaian kata dan susunan kalimat yang ada di surat lamaran kerja bisa memengaruhi first impression dari para perekrut.
Selain itu, pastikan kamu tidak tidak mengulang isi CV di surat lamaran kerja. Kamu hanya perlu menjelaskan tentang kelebihan, pengalaman atau pencapaian yang telah kamu raih di surat lamaran kerja.
Curriculum Vitae (CV)
Setelah surat lamaran kerja, kamu bisa lanjutkan dengan menaruh CV atau daftar riwayat hidup. Berkas ini biasanya mencakup pengalaman kerja, skill yang relevan dengan posisi yang dilamar, hingga pencapaian apa saja yang sudah kamu raih.
Kami sarankan agar CV dibuat semenarik mungkin, bila perlu kamu bisa memodifnya agar bisa menarik perhatian para perekrut. Pasalnya, CV adalah dokumen pertama yang akan membawa ketertarikan dan eye catching dari para perekrut.
Menariknya lagi, CV akan menjadi penentu kamu lolos ke tahap interview berikutnya atau tidak. Namun, jika kamu menyertakan CV yang lengkap, menarik, dan relevan dengan posisi pekerjaan yang kamu lamar, maka besar kemungkinan kamu akan lolos ke tahap interview berikutnya.
Sebagai informasi tambahan, dalam bahasa Inggris, CV adalah singkatan dari curriculum vitae yang mana artinya daftar riwayat hidup. Mulai sekarang, kamu gak usah bingung bila menemukan istilah CV di artikel ini!
Ijazah atau Transkrip Nilai
Susunan lamaran kerja via email selanjutnya adalah ijazah atau transkrip nilai. Berkas ini biasanya dilampirkan sebagai pembuktian bahwa latar belakang yang kamu lampirkan di CV memang benar adanya. Selain itu, ada beberapa perusahaan yang lebih memprioritaskan kandidat dari perguruan tinggi tertentu.
Kalau prefer pengiriman berkas lamaran kerja secara online, kamu bisa scan ijazah terlebih dahulu, kemudian mengubahnya ke format PDF. Sebaliknya, jika kamu prefer mengirim berkas lamaran kerja secara offline, kamu bisa fotokopi ijazah lebih dulu.
Andaikata ijazahmu belum diterbitkan, kamu bisa tanyakan hal ini kepada HRD apakah boleh melampirkan SKL atau transkrip nilai terlebih dahulu. Pasalnya, ada sebagian orang yang menyertakan SKL atau transkrip nilai saat ngelamar kerja di perusahaan tertentu.
KTP dan KK
Di bawah ijazah atau transkrip nilai, kamu bisa sertakan KK dan KTP. Pasalnya, ada sebagian perusahaan yang masih meminta pelamar kerja untuk melampirkan KTP atau KK. Umumnya, tujuan dari persyaratan satu ini adalah untuk memastikan domisili dan identitas diri pelamar kerja.
Jika kamu bersedia melampirkan KTP dan KK, kami sarankan agar kamu memastikan identitas dan kredibilitas perusahaan yang akan kamu lamar terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko penyalahgunaan data diri oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Pas Foto Terbaru
Urutan berkas lamaran via email yang harus kamu persiapkan berikutnya yaitu pas foto terbaru berukuran 3x4 atau 4x6 cm. Biasanya, pas foto tidak terlalu diwajibkan oleh HRD, kecuali untuk beberapa posisi tertentu yang sangat mengutamakan penampilan.
Bahkan, ada lowongan yang tidak mewajibkan melampirkan pas foto sama sekali. Namun, ada juga beberapa perusahaan yang meminta kamu melampirkan pas foto. Jadi, tidak ada salahnya untuk melampirkan pas foto, barangkali perekrut memerlukan berkas ini.
Sertifikat
Kalau punya beberapa sertifikat, kamu bisa melampirkannya setelah pas foto terbaru. Sertifikat yang kami maksud adalah seritifikat keterampilan, kemampuan berbahasa asing atau penghargaan dalam pencapaian kerja yang relevan dengan posisi yang kamu lamar.
Faktanya, sertifikat yang kamu lampirkan bisa menjadi pendukung dalam menentukan kamu lolos atau tidak ke interview selanjutnya. Bukan tanpa sebab, sertifikat dapat menjadi bukti untuk meyakinkan para perekrut atau HRD bahwa kamu mempunyai keahlian dan pengetahuan tertentu.
Kamu tidak perlu melampirkan sertifikat dari TK maupun SD. Kamu hanya perlu melampirkan sertifikat terbaru yang kamu perolah ketika SMA atau kuliah agar masih dianggap relevan oleh HRD atau recruiter.
Portofolio
Di urutan ketujuh ada portofolio. Singkatnya, portofolio adalah berkas yang akan menjadi pertimbangan recruiter dalam menilai para pelamar kerja. Melalui berkas satu ini, para perekrut bisa mengetahui hasil kerjamu sebelumnya.
Oleh karena itu, kami sarankan agar kamu membuat portofolio selengkap dan sekreatif mungkin guna menarik perhatian HRD dan menambah nilai plus dari karakter kamu. Meskipun demikian, tidak semua lowongan kerja memerlukan portofolio.
Hanya posisi tertentu saja yang membutuhkan portofolio seperti public relations, desainer grafis, content writer atau profesi lain yang bergerak di industri kreatif. Jika pekerjaan sebelumnya bergerak di bidang industri kreatif, lampirkan portofolio ketika melamar kerja.
Surat Keterangan Pernah Bekerja
Apabila kamu pernah bekerja, maka sertakan bukti bahwa kamu pernah bekerja di perusahaan tertentu sebelumnya. Berkas satu ini bisa kamu dapatkan dengan meminta dari perusahaan atau tempat kamu bekerja sebelumnya, contohnya PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
Biasanya, surat atau lampiran keterangan pernah bekerja mencantumkan bagaimana sikap sekaligus kinerja kamu selama bekerja di perusahaan tersebut. Inilah mengapa berkas ini bisa dijadikan pertimbangan oleh HRD, apakah kamu layak diterima atau tidak di perusahaan mereka.
SKCK
Surat Keterangan Catatan Kepolisian atau SKCK menjadi dokumen kesembilan di urutas berkas lamaran kerja, baik itu via Gmail atau pos. Faktanya, SKCK adalah salah satu persyaratan lamaran kerja yang paling umum diminta oleh recruiter atau HRD.
Hal tersebut dikarenakan pihak perusahaan tidak mau mengambil risiko dengan merekrut karyawan yang memiliki catatan kriminal. Tak heran jika berkas satu ini sering diminta oleh HRD atau recruiter.
Sebagai informasi tambahan, SKCK hanya bisa dikeluarkan oleh pihak kepolisian saja. Oleh karena itu, kamu harus memahami cara bikin SKCK sesuai dengan aturan yang ada. Menurut keterangan dari laman resmi Polri, SKCK hanya berlaku selama 6 bulan saja.
Surat Keterangan Sehat
Di urutan terakhir dari berkas lamaran kerja ialah surat keterangan sehat. Untuk membuat surat keterangan sehat, kamu bisa mendatangi berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit, puskesmas, praktik dokter mandiri atau klinik.
Umumnya, perusahaan hanya meminta surat keterangan sehat dengan prosedur pemeriksaan dasar yang mencakup riwayat kesehatan, tensi, tinggi dan berat badan, gula darah, serta tes buta warna. Meski begitu, ketentuan ini bisa saja berbeda-beda tergantung perusahaannya.
Pertanyaan Terkait
Apa saja isi dari curriculum vitae?
Berikut ini isi dari curriculum vitae (CV) atau daftar riwayat hidup yang harus kamu ketahui:
- Data diri, mulai dari nama lengkap, alamat, tempat dan tanggal lahir, nomor telepon yang bisa dihubungi, serta alamat email.
- Riwayat pendidikan terakhir dan tambahan seperti kursus.
- Pengalaman kerja, bila ada.
- Pengalaman ikut organisasi, contohnya jabatan yang pernah diemban.
- Pencapaian dan prestasi yang pernah kamu raih.
- Keterampilan yang kamu miliki dan pastinya relevan dengan posisi yang kamu lamar.
- Publikasi serta presentasi.
- Keanggotaan dalam beberapa badan profesional.
Apa yang harus diperhatikan sebelum mengirim lamaran kerja via email?
Sebelum mengirim berkas lamaran kerja via email, kamu harus memerhatikan beberapa hal, seperti:
- Sebaiknya gunakan alamat email yang sesuai dengan nama asli. Hindari alamat email yang terkesan tidak formal atau rumit.
- Pastikan tulisan posisi yang akan kamu lamar berada di subjek email.
- Cantumkan nama personalia atau HRD di salam pembuka surat lamaran kerja yang akan kamu kirimkan.
- Di body email, pastikan penulisan surat lamaran kerja sudah jelas, menarik, lengkap dan tidak terbelit-belit. Gak cuma itu, di body email juga harus ada kata-kata pengantar.
- Sertakan juga lampiran dokumen yang diminta oleh recruiter dengan rapi. Umumnya, formal file yang diminta adalah JPEG, DOC atau PDF. Hendaknya tidak mengirim berkas lamaran kerja dengan formal rar atau zip.
- Pastikan file berkas lamaran kerja ukurannya tidak lebih dari 1 MB.
- Alangkah baiknya berkas lamaran kerja menggunakan bahasa yang resmi, sopan, dan formal.
- Tulis salam penutup dan ucapkan terima kasih kepada HRD karena telah membaca berkas lamaran kerja yang kamu kirimkan.
Kirim CV lewat email bagusnya jam berapa?
Waktu terbaik untuk mengirim CV dan dokumen pendukung lamaran kerja yang lain lewat email adalah antara jam 6-10 pagi atau sebelum jam 4 sore. Pastikan kamu mengirim CV dan dokumen pendukung lamaran kerja lainnya di hari kerja, yaitu Senin-Jumat.
Apa yang harus diperhatikan sebelum mengirim lamaran kerja via pos?
Berikut adalah beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum mengirimkan berkas lamaran kerja melalui pos:
- Pilihlah amplop atau map yang sesuai dengan ukuran dokumen lamaran kerja. Supaya dokumen lamaran kerja tetap bersih dan kering, kamu bisa lapisi berkas-berkas yang ada dengan plastik.
- Perlu kamu ketahui, kantor pos mempunyai beberapa macam pengiriman yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan.
- Pastikan alamat pengirim dan penerima berkas lamaran kerja sudah benar. Pasalnya, kesalahan penulisan alamat penerima berkas lamaran kerja bisa mengakibatkan dokumen terlambat atau tidak sampai ke alamat tujuan.
Sebagai informasi tambahan, beberapa berkas lamaran kerja bisa kamu tulis tangan atau print, seperti surat lamaran kerja dan cover letter.
Itu dia urutan berkas lamaran kerja lewat email maupun pos yang benar. Mulai sekarang kamu harus mengurutkan dokumen lamaran kerja sesuai dengan penjelasan yang telah kami bagikan. Hal tersebut bertujuan agar meninggalkan kesan pertama yang baik.
Selain itu, pengiriman berkas lamaran kerja via email bisa kamu lakukan di HP, laptop, komputer atau tablet. Kalau gak mau ribet, kamu bisa pakai HP untuk mengirimkan berkas lamaran kerja melalui email. Tunggu apa lagi? Segera kirimkan berkas lamaran kerja dengan urutan yang benar!